Minggu, 23 Januari 2011

APLIKASI TEKNOLOGI DAN INFORMASI BIDANG SAINS

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIDANG SAINS


Nama : Irwinsyah Ramadhan Akil
Stambuk : 10101120017
Jurusan : Komunikasi 


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat, rahmat dan ridho-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah materi mata kuliah Pengantar Ilmu Informasi yang berjudul “Aplikasi Teknologi Informasi di Bidang sains”. Saya mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang saya cintai yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari kalau dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu dengan hati yang terbuka , saya mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

BAB I : PENDAHULUAN
teknologi informasi dapat di aplikasikan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang sains, sebuah institusi yang bernama BATAN yaitu institusi penelitian tentang makanan, penyakt dan nuklir yang telah membuktikan bahwa banyak manfaat yang telah didapatkan bidang sains dari teknologi dan informasi

BAB II : PEMBAHASAN


Saat ini BATAN telah menyumbangkan 10% jumlah varietas unggul tanaman pangan nasional. Beberapa varietas unggul tanaman pangan yang telah dihasilkan BATAN, yaitu: 15 varietas padi unggul (diantaranya diberi nama: Atomita 1, 2, 3, 4, Cilosari, Situ Gintung, Danau Atas, Woyla, Merauke, Winongo, Kahayan, Diah Suci, Mayang, Yuwono, dan Mira-1), 4 varietas kedelai (Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa), dan 1 varietas kacang hijau (Camar). Sertifikat pelepasan tanaman diberikan oleh Menteri Pertanian setelah melalui serangkaian prosedur pelepasan varietas.  Selain itu, BATAN telah menghasilkan beberapa galur yang diharapkan dapat diluncurkan dalam waktu yang tak terlalu lama, yaitu: 10 varietas padi unggul, 6 varietas kacang hijau, 8 varietas kacang tanah, 15 varietas kedelai, 10 varietas sorghum, 2 varietas gandum, 3 varietas bawang merah, dan 2 varietas kapas.  Galur tersebut akan diusulkan ke Deptan untuk bisa dilepas secara bertahap. Pemanfaatan iptek nuklir dalam bidang pangan tersebut telah didiseminasikan di  23 propinsi (Aceh, Sumut, Bengkulu, Sumbar, Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng,  DIY, Jatim dan Madura, Bali, NTB, NTT, Kalteng, Kalbar, Kalsel, Sulut, Sulsel, Sultra, dan Gorontalo).  Penanaman padi unggul hasil litbang BATAN kini telah melampaui batas 1 juta hektar.
2.  Untuk peternakan, telah diluncurkan formula pakan ternak generasi 2, yaitu Suplemen Pakan Multinutrien (SPM) dan High Quality Feed Supplement (HQFS), dan complete feed (CF), serta radio vaksin.  Hasil litbang di bidang peternakan ini telah didiseminasikan di 18 propinsi (Sumut, Sumbar, Sumsel, Jambi, Bengkulu, Jabar, Jateng,  DIY, Jatim dan Madura, Bali, NTB, NTT,  Gorontalo, Kalteng, Kalbar, Kalsel,  Sulsel, dan Sultra).
II. Hasil Litbang Energi
Dalam bidang pemanfaatan nuklir untuk bidang energi, telah dilakukan
1.        Studi pengembangan perencanaan energi nuklir 2005 – 2050.
2.        Pembuatan draf URD (User Requirement Document), BIS (Bid Invitation Specification) dan PSAR (Preliminary Safety Analysis Report) untuk persiapan pembangunan PLTN sebagai insentif dari pemerintah
3.        Penyiapan tapak PLTN – Muria – Penyusunan draf final Laporan Analisis Keselamatan (PSAR-SP), Penyiapan tata ruang PLTN dalam RTRW daerah, Studi pengumpulan data AMDAL dan evaluasi, Studi seismisitas – struktur geologi kawasan Semenanjung Muria, studi vulkanologi probabilistik, monitoring dan pengoperasian instalasi Tapak Muria, pengoperasian peralatan monitor meteorologi – seismologi Ujung Lemah Abang.
4.        Pendalaman studi pendanaan dan struktur kepemilikan, dan pembuatan film animasi pembangunan PLTN – Muria, studi pembangunan masyarakat (ComDev – Social engineering), studi teknologi dan komponen PHWR – DUPIC, studi PLTN Generasi IV untuk ko-generasi, studi sistem ADS untuk energi, PLTN dengan kapasitas kecil dan sangat besar.
5.        Pengembangan Varietas tanaman industri energi: 1 varietas jarak pagar, 2 varietas Sorghum.
6.        Aplikasi iptek nuklir untuk mendukung eksplorasi dan eksploitasi sumber panas bumi.
III. Teknologi Informasi dan Komunikasi
1.        BATAN mengembangkan teknologi informasi yang handal dalam bidang: simulasi/modeling, perpustakaan digital dan manajemen SDM.
2.        Peningkatan diseminasi hasil litbang iptek nuklir bidang Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu dengan diluncurkannya Website Ensiklopedi TeknologiNuklir http://www.batan.go.id/ensiklopedi  sebagai sarana pendidikan iptek nuklir bagi masyarakat dan talkshow interaktif di media elektronik baik radio maupun televisi.
3.        Peningkatan pemahaman siswa, pelajar dan mahasiswa tentang iptek nuklir melalui Lomba penulisan artikel dan lomba pidato iptek nuklir, cerdas cermat, kunjungan ke fasilitas dan peragaan sains di Gedung Perasten dan fasilitas reaktor di Serpong, Bandung dan Yogyakarta.
4.        Peningkatan komunikasi dengan masyarakat dan hubungan antar lembaga melalui rapat dengar pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR pusat dan daerah, LSM, organisasi kepemudaan, dan kelompok masyarakat Jepara.
IV. Kesehatan dan obat-obatan
1.        Pengembangan teknologi produksi radiofarmaka dan produksi kit RIA/IRMA untuk menanggulangi penyakit kanker dan infeksi
2.        Teknologi pengendalian penyakit berpola infeksi, penyediaan produk radioisotop dan radiofarmaka, dan peningkatan fasilitas proses aseptis (steril) berbasis GMP (good manufacturing practices)

BAB III : KESIMPULAN
dalam bidang sains, teknologi informasi telah memberikan banyak manfaat, termasuk dalam hal penelitian. para peneliti merasa banyak terbantu dengan adanya teknologi informasi, hasil penelitian di batan menjadi lebih cepat dan lebih efektif. dinamika perkembangan dari teknologi informasi membuat bidang sains semakin maju dan semakin inovatif
DAFTAR PUSTAKA
Macanmatematika's Blog.com

MacanMatematika's Blog




Tidak ada komentar:

Posting Komentar